EsaiMatur Opini
Trending

Pelecehan Seksual dan Stigma Masyarakat Umum

Ada quote yang bikin penulis merasa merinding, “Harus tangguh menjadi perempuan di zaman yang tidak lagi ramah pada perempuan”. Kalian merinding gak? Hehe.

Hai Sobat MaturMu, tentu sering mendengar kalimat pelecehan seksual.  Dimana pelecehan seksual merupakan kejahatan yang berbasis gender. Ingat, pelaku bisa laki-laki dan bisa juga perempuan. Menurut Winarsunu (2008) Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Penelitian. Malang: UMM Press, pelecehan seksual adalah segalam macam bentuk perilaku yang berkonotasi seksual yang dilakukan secara sepihak dan tidak dikehendaki oleh korbannya. Bentuknya berupa ucapan, tulisan, simbol, isyarat, dan tindakan yang berkonotasi seksual.

Dikutip dari artikel Komnas Perempuan mengenai bentuk-bentuk pelecehan seksual, pelecehan seksual didefinisikan sebagai tindakan seksual lewat sentuhan fisik maupun non-fisik dengan sasaran organ seksual atau seksualitas korbannya.

Nah, dari sini kita bisa melihat apa aja sih? Yang termasuk pelecehan seksual.

  • Contoh perilaku pelecehan seksual.
    1. Mencium, memeluk, memegang tanpa izin.
    2. Memandang, bersiul, mengeluarkan kata-kata yang mengarah pada seksual.
    3. Mengajak dan memaksa berhubungan intim/ memperkosa.
  • Contoh perilaku pelecehan seksual.
    1. Mencium, memeluk, memegang tanpa izin.
    2. Memandang, bersiul, mengeluarkan kata-kata yang mengarah pada seksual.
    3. Mengajak dan memaksa berhubungan intim/ memperkosa.
    4. Memegang organ tubuh sensitif dengan sengaja.
    5. Menceritakan aktivitas seksual.
    6. Mengintip saat mandi ataupun tidur.
    7. Merekam tanpa izin dan mengrah ke aktivitas seksual.
    8. dan masih banyak lagi.
  • Akibat dari pelecehan seksual.
    1. Penyintas trauma dan takut.
    2. Penyintas menjadi tidak percaya diri.
    3. Penyintas mengalami stres, depresi atau gangguan psikis lainnya.
    4. Penyintas tidak mau lagi bersosial secara normal.
    5. Penyintas dapat melakukan suicide.
  • Stigma masyarakat memandang pelecehan seksual.
    1. Tidak memahami pelecehan seksual  hingga masyarakat memandang wajar sebagian perilaku diatas.
    2. Menanggap wajar dan hanya sebagai gurauan.
    3. Justru menyalahkan penyintas dan mengaitkan dengan pakaian yang dikenakan.
    4. Menyalahkan penyntas yang tidak bisa menjaga diri.
    5. Menyalahkan penyintas karena beberapa hal dan menganggapnya aib keluarga yang harus ditutupi.

Mungkin di sekitar kita masih banyak terjadi pelecehan seksual, bisa jadi sobat Maturmu pernah menjadi penyintas maupun pelaku. Cerita di kolom komentar yaaa!!

  • Apa Yang harus kita lakukan jika melihat atau mendengar adanya pelecehan seksual? Apa yang harus kita lakukan sebenarnya sederhana.
    1. Mendengarkan keluhan atau cerita dari penyintas dari sisi psikologis. Mungkin penyintas tidak terluka secara fisik namun mental dan psikisnya bisa jadi sudah terluka, dan hanya orang orang yang memiliki empati yang tinggi yang dapat memahaminya.
    2. Setelah mendengarkan penyintas, pastikan penyintas tenang dan tidak takut. Lalu sampaikan apa yang dia mau, apa keadilan yang dia inginkan.
    3. Lakukan sidang dan beri pelajaran kepada pelaku, dan hukuman yang pantas agar pelaku tidak mengulanginya kembali di kemudian hari kepada korban selanjutnya.
    4. Memberi pengertian kepada masyarakat bahwa korban harus dilindungi dan diberi advokasi lebih agar trauma dan ketakutannnya tidak berlebih.
    5. Jika sudah mengarah ke kekerasan fisik dan seks maka perlu adanya pihak ketiga atau pihak berwajib untuk menyelesaikan kasus tersebut.

Sekian sobat penjelasan mengenai Pelecehan seksual, semoga kita dapat mengambil informasi yang baik disini.

Editor : Marham Sari Zainuddin

Ilustrator : M. Aidrus A.

5 2 votes
Article Rating

Related Articles

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Check Also
Close
Back to top button